Rabu, 02 April 2014

peran dan fungsi profesi Bidan




BAB I
 
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Bidan adalah seorang wanita yang mengikuti dan menyelesaikan pendidikan kebidanan yang diakui oleh pemerintah, lulus ujian sesuai dengan syarat dan ketentuan yang berlaku dan mendapat izin yang sah dari dinas kesehatan. Bidan juga dapat didefenisikan sebagai seorang petugas kesehatan yang terlatih secara formal maupun nonformal tetapi bukan seorang dokter, yang membantu kelahiran bayi serta perawatan maternal terkait. Bidan dikenal sebagai professional yang bertanggung jawab yang berkerja sebagai mitra perempuan dalam memberikan dukungan yang diperlukan, asuhan dan saran selama kehamilan, periode persalinan dan post partum dan melakukan pertolongan persalinan. Bidan adalah salah satu profesi tertua. Bidan terlahir sebagai wanita terpercaya dalam mendampingi dan menolong ibu dalam melahirkan bayinya sampai ibu dapat merawat bayinya dengan baik.

               Bidan bekerja berdasarkan pada pandangan filosofi yang dianut keilmuan, metode kerja, standar praktik, pelayanan dan kode etik profesi yang dimiliki. Suatu jabatan profesi yang disandang oleh anggota profesi tentu mempunyai ciri- ciri yang mampu menunjukkan sebagai jabatan yang professional. Pengembangan karir bidan meliputi karir fungsional dan karir struktural.Pada saat ini pengembangan karir bidan secara fungsional telah disiapkan dengan jabatan fungsional bidan,serta melalui pendidikan berkelanjutan baik secara formal maupun non formal yang hasil akhirnya akan meningkatkan kemampuan profesional bidan dalam melaksanakan fungsinya.Fungsi bidan nantinya dapat sebagai pelaksana,pendidik,peneliti, dan bidan koordinator.

              Sedangkan karir bidan dalam jabatan struktural tergantung dimana bidan bertugas apakah dirumah sakit,puskesmas,bidan didesa atau instansi swasta.Karir tersebut dapat dicapai oleh bidan ditiap tatanan pelayanan kebidanan/kesehatan sesuai dengan tingkat kemampuan ,kesempatan,dan kebijakan yang ada
.


1.2 Rumusan Masalah
v Apa saja peran dan fungsi dari profesi bidan?
v Bagaimana peran dan fungsi bidan sebagai peneliti?



1.3 Tujuan
v Mengetahui apa saja peran dari profesi bidan.
v Mengetahui makna dari fungsi-fungsi bidan.
v Bagaimana peran dan fungsi bidan sebagai peneliti.

http://infobidannia.files.wordpress.com/2011/05/bidan.jpg?w=236&h=300



BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Peran Bidan
Bidan adalah salah satu petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. Bidan telah diakui sebagai sebuah profesi dan untuk dapat dikatakan sebagai seseorang yang bekerja profesional, maka bidan harus dapat memahami sejauh mana peran  dan fungsinya sebagai seorang bidan. Bidan dalam menjalankan profesinya mempunyai peran dan fungsi yaitu pelaksana, pengelola, pendidik dan peneliti.
Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat (Tim Media pena,2002 : 112)
Peran bidan yang diharapkan adalah:
1.  Sebagai pelaksana
Sebagai pelaksana bidan memiliki tiga kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi dan tugas ketergantungan.
a.   Tugas MandiriPrimer
Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai kewenangannya, meliputi:
1) Menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan.
2) Memberi pelayanan dasar pra nikah pada remaja dengan melibatkan  mereka sebagai klien.
3) Memberi asuhan kebidanan kepada klien selama kehamilan normal.
4) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa persalinan      dengan melibatkan klien /keluarga.
5) Memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
6) Memberikan asuhan kebidanan kepada klien dalam masa nifas dengan melibatkan klien /keluarga.
7) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita usia subur yang         membutuhkan pelayanan KB.
8) Memberikan asuhan kebidanan pada wanita dengan gangguan system reproduksi dan wanita dalam masa klimakretium dan nifas.

b.  Tugas Kolaborasi
Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya   dilakukan secara bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari proses kegiatan pelayanan kesehatan, meliputi :
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarga
2) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama pada kegawatan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain.
3) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa persalinan dengan resiko tinggi dan keadaan kegawatan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien dan keluarganya.
4) Memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan klien dan keluarga.
5) Memberikan asuhan pada BBL dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawat daruratan yang memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi dengan melibatkan klien atau ibudari bayi dan keluarga.
6) Memberikan asuhan kebidanan pada balita dengan resiko tinggi dan yang mengalami komplikasi serta kegawatdaruratan yang memerlukan tindakan kolaborasi dengan melibatkan keluarga.

c.   Tugas Ketergantungan / Merujuk
Ini adalah tugas yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari dukun yang menolong persalinan, juga layanan rujukan yang dilakukan oleh bidan ketempat/fasilitas pelayanan kesehatan lain secara horisintal maupun vertikal atau ke profesi kesehatan lainnya, seperti :
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi  rujukan keterlibatan klien dan keluarga.
2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan kegawat daruratan.
3) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada masa persalinan dengan penyulit tertentu dengan melibatkan klien dan keluarga.
4) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada ibu dalam masa nifas dengan penyulit tertentu dengan kegawatdaruratan dengan melibatkan klien dan keluarga.
5) Memberikan asuhan kebidanan pada BBL dengan kelainan tertentu dan kegawatdaruratan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan keluarga.
6) Memberikan asuhan kebidanan pada anak balita dengan kelainan tertentu dan kegawatan yang memerlukan konsultasi dan rujukan dengan melibatkan.
Langkah yang diperlukan dalam melakukan peran sebagai pelaksana:
a.   Mengkaji status kesehatan untuk memenuhi kebutuhan asuhan klien
b.  Menentukan diagnosa / masalah
c.   Menyusun rencana tindakan  sesuai dengan masalah yang dihadapi
d.  Melaksanakan tindakan sesuai rencana yang telah disusun
e.   Mengevaluasi tindakan yang telah diberikan
f.    Membuat rencana tindak lanjut tindakan
g.   Membuat dokumentasi kegiatan klien dan keluarga
2.    Sebagai pengelola
Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas partisipasi dalam tim.
a.   Pengembangkan pelayanan dasar kesehatan
Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu, keluarga kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/ klien meliputi :
1)   Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan serta mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka masyarakat.
2)   Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama masyarakat.
3)   Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIA/KB sesuai dengan rencana.
4)   Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau petugas kesehatan lain dalam melaksanakan program/ kegiatan pelayanan KIA/KB.
5)   Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya KIA KB termasuk pemanfaatan sumber yang ada pada program dan sektor terkait.
6)   Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta memelihara kesehatannya dengan memanfaatkan potensi yang ada.
7)   Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik profesional melalui pendidikan, pelatihan, magang, dan kegiatan dalam kelompok profesi.
8)   Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan.
                          
b.  Berpartisipasi dalam tim
Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain melalui peningkatan kemampuan dukun bayi, kader, dan tenaga kesehatan lain yang berada di wilayah kerjanya, meliputi :
1)   Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam memberi asuhan kepada klien bentuk konsultasi, rujukan & tindak lanjut.
2)   Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB dan masyarakat.
3)   Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan lain.
4)   Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi.
5)   Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan.


3.    Peran sebagai pendidik
Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi klien serta pelatih dan pembimbing kader.
a. Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu,       keluarga dan masyarakat tentang penanggulanagan masalah kesehatan khususnya KIA/KB.
b. Melatih dan membimbing kader termasuk siswa bidan/keperawatan serta membina dukun di wilayah kerjanya.

Langkah-langkah dalam memberikan pendidikan dan penyuluhan yaitu :
a.   mengkaji kebutuhan akan pendidikan dan penyuluhan kesehatan.
b.   menyusun rencana jangka pendek dan jangka panjang untuk penyuluhan.
c.   menyiapkan alat dan bahan pendidikan  dan penyuluhan.
d.   melaksanakan program/rencana pendidikan dan penyuluhan.
e.   mengevaluasi hasil pendidikan dan penyuluhan.
f.    Menggunakan hasil evaluasi  untuk meningkatkan program bimbingan.
g.   mendokumentasikan kegiatan.

4.       Peran sebagai peneliti
Melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang kesehatan baik secara mandiri maupun kelompok.
a.   Mengidentifikasi kebutuhan investigasi/penelitian.
b.  Menyusun rencana kerja.
c.   Melaksanakan investigasi.
d.  Mengolah dan menginterpretasikan data hasil investigasi.
e.   Menyusun laporan hasil investigasi dan tindak lanjut.
f.    Memanfaatkan hasil investigasi untuk meningkatkan dan mengembangkan program kerja atau pelayanan kesehatan.


2.2 Fungsi Bidan
Fungsi adalah kegunaan suatu hal, daya guna, jabatan (pekerjaan) yang dilakukan, kerja bagian tubuh (Tim Media Pena,2002:117)
Berdasarkan peran Bidan yang dikemukakan diatas, maka fungsi bidan sebagai berikut :
1.     Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan pelaksana mencakup:
a.     Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat (khususnya kaum remaja) pada masa praperkawanan
b.     Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan kasus patologis tertentu, dan kehamilan dengan risiko tinggi.
c.      Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu.
d.     Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi.
e.     Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas.
f.       Memelihara kesehatan ibu dalam masa menyusui.
g.     Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan pcasekolah.
h.     Memberi pelayanan keluarga berencanasesuai dengan wewenangnya.
i.        Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem reproduksi, termasuk wanita pada masa klimakterium internal dan menopause sesuai dengan wewenangnya.
2.     Fungsi Pengelola
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:
a.     Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
b.     Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan di lingkungan unit kerjanya.
c.      Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
d.     Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan pelayanan kebidanan.
e.     Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.


3.     Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:
a.     Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait dengan pelayanan kebidanan dalam lingkup kesehatan serta KB.
b.     Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan sesuai dengan tanggung jawab bidan.
c.      Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di masyarakat.
d.     Mendidik peserta didik bidan atau tenaga kesehatan lainnya sesuai dengan bidang keahliannya.

4.     Fungsi Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:
a.     Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau berkelompok dalam lingkup pelayanan kebidanan.
b.     Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan KB.


2.3 Peran dan Fungsi Bidan Sebagai Peneliti
HASIL WAWANCARA
v Biodata
Nama                                     : Rahayu Ninghsih.Amd.Keb
Umur                                     : 36 tahun
Tempat,tanggallahir          : Seragen, 21 Juni 1976
Agama                                   : Islam
Alamat                                   : gg.Sadewa, RT.03 RW.06, Baran Kali Tetro, Berebah.
Riwayat pendidikan           : SD Negeri 1 Sambi, Seragen.
SMP Negeri 1 Gondang, Seragen.
SPK PPNI Surakarta
Pendidikan Bidan D1 PEMDA KUDUS.
D3 Poltekes Yogyakarta.
Riwayat kerja                      : PTT di PUSKESMAS Gemolong Seragen (1995).
Rumah Sakit Batam (rumah sakit swasta) Riau.
BPM murni, gg.Sadewa, RT.03 RW.06, Baran kali terto, Berebah.
Motivasi memilih profesi bidan  : “Karena kemauan orang tua, tetapi setelah di jalani dan di pelajari saya sangat senang dan nyaman, karna bidan adalah profesi yang mulia”.
Nama suami                          : Joko Sumarno
Pekerjaan suami                  : Staf BUMN Bandara Adi Sudjipto.
Nama anak-anak                 : 1. Rahimah Aisyah Anggia (13 tahun)
2. Rahmadsyah Abdila Aryo Sumarno (11 tahun)

Pengalaman tersulit menangani pasien
Pada sore hari beberapa bulan lalu saya menangani persalinan seperti biasa, setelah semua dilakukan dengan baik dan alhamdullilah bayi keluar dengan sehat dan normal. Tapi ada satu hal yg paling penting, yaitu menunggu keluarnya plasenta. Saya mendapat kejanggalan, karna setelah setengah jam plasenta tak keluar, sehingga demi keselamatan klien saya pun membicarakan dan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan berikutnya kepada sang suami. Dengan persetujuan suami, saya pun melakukan rujukan terhadap klien saya tersebut.

Fungsi bidan sebagai peneliti
1)  Secara kelompok
Meneliti penyebab adanya wabah Demam Berdarah yang menyerang anak-anak di dalam lingkungan sebuah desa secara berkelompok.
a.   Mulai dari mempersiapkan kebutuhan penelitian.
b.  Menyusun rencana kerja bersama tim (kelompok).
c.   Melaksanakan penelitian seperti terjun kelapangan untuk mendata anak-nak yang mengalami DB di daerah tersebut, melihat kondisi lingkungan yang bersih atau kumuh,dll.
d.  Mengolah data hasil penelitian.
e.   Menyusun laporan hasil penelitian.
f.    Merencanakan dan menyusun tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.
2)  Secara mandiri
Saat mendapat pasien seorang bayi berumur 10bulan, bidan melihat kulitnya berwarna kuning, untuk itu bidan melakukan penelitian secara pribadi untuk mengertahui apa penyebab dari kekuningan pada kulit bayi tersebut dan bagaimana tindak lanjutnya.



 Pesan Bidan untuk mahasiswi prodi kebidanan
“ setiap pelajaran yang didapat, ntah itu mudah atau terasa sulit, semua harus di nikmati dan di jalani dengan iklhas. Dengan keiklhasan itu, pasti kita akan mendapatkan apa yang kita inginkan yaitu sebagai seorang bidan yang professional”
FOTO-FOTO
IMG_3475.JPG IMG_3477.JPGIMG_3476.JPGIMG_3474.JPG

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Setiap profesi pasti mempunyai peran dan fungsi, begitu juga dengan profesi sebagai seorang bidan. Seorang bidan di katakana professional apa bila bidan tersebut bias menjalankan tugasnya sesuai dengan peran dan fungsinya serta sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab yang di miliki oleh dirinya sebagai seorang bidan.



DAFTAR PUSTAKA

Ø 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar