MAKALAH
BIOLOGI TENTANG HIV/AIDS
KATA
PENGANTAR
Segala
puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan
penuh kemudahan. Tanpa pertolongan Dia mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang HIV/AIDS, makalah ini di susun oleh penyusun dengan
berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang
dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan
akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “HIV/AIDS
”penyakit yang sangat berbahaya
bagi seseorang. Walaupun makalah ini
mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi
pembaca.
Penyusun juga mengucapkan terima
kasih kepada guru biologi yaitu yang terhormat Ibu Indah T.H yang telah memberikan tugas agar
kami dapat mengerti tentang HIV/AIDS
Semoga makalah ini dapat memberikan
wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan
dan kekurangan. Penyusun mohon untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
Pangkalan Bun,Juni 2012
Penyusun
DAFTAR
ISI
·
BAB
I : Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
B.
Rumusan
Masalah
C.
Tujuan
Penulisan
D.
Manfaat
Penulisan
·
BAB
II : Isi dan Pembahasan
A.
Pengertian
HIV/AIDS
B.
Penyebaran
dan Tanda-Tanda Terserang HIV/AIDS
C.
Cara
Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS
·
BAB
III : Penutup
A.
Kesimpulan
B.
Saran
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sudah kita ketahui bahwa saat ini
kenalan anak remaja semakin marak di
perbincangkan, karena beberapa kasus
telah terjadi, seperti ‘’SEX BEBAS’’
yang menimbulkan berbagai masalah di
masyarakat. Biar bagaimanapun orang tua sudah menjaga dan menasehati anaknya, tetapi kebanyakan sang anak malah menentangnya dan mengabaikan nasehatnya. penyebab
dari kenalan remaja itu di sebabkan oleh
‘’PERGAULAN BEBAS’’. yang dapat mengubah
pikiran dan tingkah laku remaja itu.Berbagai
kasus kenakalan remaja seperti
sex bebas yang dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit yang
menular seprti HIV/AIDS. Yang dapat
mengancam kelangsungan hidupnya.
B.
Rumusan Masalah
Rumusan
masalah adalah rumusan yang disusun untuk memahami apa dan bagaimana masalah
yang diteliti. Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1.
Apakah
HIV/AIDS itu?
2.
Bagaimana
penyebaran dan tanda-tanda terserang HIV/AIDS tersebut?
3.
Bagaimana
cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS tersebut?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
penulis mengangkat masalah AIDS dalam Makalah ini adalah:
1.
Untuk
mengetahui HIV/AIDS tersebut.
2.
Agar
mengerti tentang penyebaran dan tanda-tanda terserang HIV/AIDS.
3.
Supaya
memahami cara pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS tersebut.
D. Manfaat Penulisan
Adapun
manfaat yang ingin kami capai adalah untuk memberikan informasi kepada para
pembaca, utamanya bagi sesama pelajar dan generasi muda tentang AIDS, sehingga
dengan demikian kita semua berusaha untuk menghindarkan diri dari segala
sesuatu yang bisa saja menyebabkan penyakit AIDS. Meskipun informasi yang kami
berikan melalui Makalah ini hanya sebagian kecil dan mungkin masih mempunyai
kekurangan, tetapi setidaknya isi dari Makalah ini dapat dijadikan sebagai
petunjuk untuk mengetahui tentangh AIDS itu sendiri.
BAB II
ISI
DAN PEMBAHASAN
A. Pengertian
HIV/AIDS
HIV (Human Immuno–Devesiensi) adalah
virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia, yang dapat merusak daya kekebalan
tubuh manusia.
AIDS (Acguired Immuno–Deviensi
Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap
serangan penyakit dari luar.
Secara etiologi, HIV, yang dahulu
disebut virus limfotrofik sel-T manusia tipe III (HTLV-III) atau virus limfadenopati
(LAV), adalah suatu retrovirus manusia sitopatik dari famili lentivirus. Retrovirus
mengubah asam ribonukleatnya (RNA) menjadi asam deoksiribonukleat (DNA)
setelah masuk ke dalam sel pejamu. HIV-1 dan HIV-2 adalah lentivirus sitopatik,
dengan HIV-1 menjadi penyebab utama AIDS di seluruh dunia.
Genom HIV mengode sembilan protein
yang esensial untuk setiap aspek siklus hidup virus (Gbr. 15-1). Dari segi
struktur genomik, virus-virus memiliki perbedaan yaitu bahwa protein HIV-1,Vpu,
yang membantu pelepasan virus, tampaknya diganti oleh protein Vpx pada HIV-2.
Vpx meningkatkan infeksi-vitas (daya tular) dan mungkin merupakan duplikasi
dari protein lain, Vpr. Vpr diperkirakan meningkatkan transkripsi virus. HIV-2,
yang pertama kali diketahui dalam serum dari para perempuan Afrika Barat (warga
Senegal) pada tahun 1985, menyebabkan penyakit klinis tampaknya kurang
patogenik dibandingkan dengan HIV-1 (Marlink, 1994).
B. Penyebaran
Dan Tanda-tanda Terserang HIV/AIDS.
HIV tidak ditularkan atau disebarkan
melalui hubungan sosial yang biasa seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman
biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam
renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah
bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS.
Sedangkan OHIDA (Orang hidup dengan HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri,
suami, ayah, ibu) atau teman-teman pengidap HIV atau AIDS.
Lebih dari 80% infeksi HIV diderita
oleh kelompok usia produktif terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita HIV
perempuan cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90 % terjadi dari
Ibu pengidap HIV. Hingga beberapa tahun, seorang pengidap HIV tidak menunjukkan
gejala-gejala klinis tertular HIV, namun demikian orang tersebut dapat
menularkan kepada orang lain. Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan
menunjukkan tanda-tanda atau gejala-gejala.Tanda-tanda klinis penderita AIDS :
- Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam
1 bulan
- Diare kronis yang berlangsung lebih dari
1 bulan
- Demam berkepanjangan lebih dari1 bulan
- Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan
neurologis
- Dimensia/HIV ensefalopati
Gejala minor :
1. Batuk
menetap lebih dari 1 bulan
2. Dermatitis
generalisata yang gatal
3. Adanya
Herpes zoster multisegmental dan berulang
4. Infeksi
jamur berulang pada alat kelamin wanita
HIV dan AIDS
dapat menyerang siapa saja. Namun pada kelompok rawan mempunyai risiko besar
tertular HIV penyebab AIDS, yaitu :
1.
Orang
yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan tanpa menggunakan
kondom
2.
Pengguna
narkoba suntik yang menggunakan jarum suntik secara bersama-sama
3.
Pasangan
seksual pengguna narkoba suntik
4.
Bayi
yang ibunya positif HIV
HIV
dapat menular ke orang lain melalui :
- Hubungan seksual (anal, oral, vaginal)
yang tidak terlindungi (tanpa kondom) dengan orang yang telah terinfeksi
HIV.
- Jarum suntik/tindik/tato yang tidak
steril dan dipakai bergantian
- Mendapatkan transfusi darah yang
mengandung virus HIV
- Ibu penderita HIV Positif kepada bayinya
ketika dalam kandungan, saat melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI)
HIV tidak ditularkan melalui hubungan
sosial yang biasa seperti jabatan tangan,
bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum,
gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang sama
atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA). ODHA yaitu pengidap HIV atau AIDS.
Sedangkan OHIDA (Orang hidup dengan
HIV atau AIDS) yakni keluarga (anak, istri, suami, ayah, ibu) atau teman-teman
pengidap HIV atau AIDS.
Lebih dari 80% infeksi HIV diderita
oleh kelompok usia produktif terutama laki-laki, tetapi proporsi penderita HIV
perempuan cenderung meningkat. Infeksi pada bayi dan anak, 90 % terjadi dari
Ibu pengidap HIV. Hingga beberapa tahun, seorang pengidap HIV tidak menunjukkan
gejala-gejala klinis tertular HIV, namun demikian orang tersebut dapat
menularkan kepada orang lain. Setelah itu, AIDS mulai berkembang dan
menunjukkan tanda-tanda atau gejala-gejala.
Tanda dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang
terkena virus HIV pada awal permulaan umumnya tidak memberikan tanda dan gejala
yang khas, penderita hanya mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung
daya tahan tubuh saat mendapat kontak virus HIV tersebut. Setelah kondisi
membaik, orang yang terkena virus HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan
perlahan kekebelan tubuhnya menurun/lemah hingga jatuh sakit karena serangan
demam yang berulang. Satu cara untuk mendapat kepastian adalah dengan menjalani
Uji Antibodi HIV terutamanya jika seseorang merasa telah melakukan aktivitas yang
berisiko terkena virus HIV.
Adapun tanda dan
gejala yang tampak pada penderita penyakit AIDS diantaranya adalah seperti
dibawah ini :
1.
Saluran
pernafasan. Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri
dada dan demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang
diagnosa pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
2.
Saluran
Pencernaan. Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti
hilangnya nafsu makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada
rongga mulut dan kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
3.
Berat
badan tubuh. Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu
kehilangan berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada
sistem protein dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi
termasuk juga karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem
pencernaan yang mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang
bertenaga.
4.
System
Persyarafan. Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan
kurang ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan
dan respon anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral)
akan menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek
tendon yang kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.
5.
System
Integument (Jaringan kulit). Penderita mengalami serangan virus cacar air
(herpes simplex) atau carar api (herpes zoster) dan berbagai macam penyakit
kulit yang menimbulkan rasa nyeri pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami
infeksi jaringan rambut pada kulit (Folliculities), kulit kering berbercak
(kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema atau psoriasis.
6.
Saluran
kemih dan Reproduksi pada wanita. Penderita seringkali mengalami penyakit jamur
pada vagina, hal ini sebagai tanda awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran
kemih, menderita penyakit syphillis dan dibandingkan Pria maka wanita lebih
banyak jumlahnya yang menderita penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS
wanita banyak yang mengalami peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai
istilah 'pelvic inflammatory disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak
teratur (abnormal).
C. Cara
Pencegahan Dan Penanggulangan HIV/AIDS
- Cara pencegahan:
1.
Hindarkan
hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang
pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.
2.
Pergunakan
kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.
3.
Ibu
yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan
hamil. Karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya.
4.
Kelompok
resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.
5.
Penggunaan
jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin
sterilisasinya.
Adapun usaha-usaha yang dapat
dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah penularan AIDS yaitu, misalnya
: memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat
tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan AIDS, yaitu melalui
seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang
berhubungan dengan AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik
media cetak maupun media elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut
dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan
masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat mengetahui bahaya AIDS, sehingga
berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa menimbulkan virus
AIDS.
- Pengobatan
Penyakit AIDS:
Kendatipun dari berbagai negara terus
melakukan researchnya dalam mengatasi HIV AIDS, namun hingga saat ini penyakit
AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang dapat menyembuhkan
manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS. Adapun tujuan pemberian
obat-obatan pada penderita AIDS adalah untuk membantu memperbaiki daya tahan
tubuh, meningkatkan kualitas hidup bagi meraka yang diketahui terserang virus
HIV dalam upaya mengurangi angka kelahiran dan kematian.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan
yang dapat penulis simpulkan mengenai makalah ini adalah:
1.
HIV
(Human Immuno–Devesiensi) adalah virus yang hanya hidup dalam tubuh manusia,
yang dapat merusak daya kekebalan tubuh manusia. AIDS (Acguired Immuno–Deviensi
Syndromer) adalah kumpulan gejala menurunnya gejala kekebalan tubuh terhadap
serangan penyakit dari luar.
2.
Tanda
dan Gejala Penyakit AIDS seseorang yang terkena virus HIV pada awal permulaan
umumnya tidak memberikan tanda dan gejala yang khas, penderita hanya mengalami
demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh saat mendapat kontak
virus HIV tersebut.
3.
Hingga
saat ini penyakit AIDS tidak ada obatnya termasuk serum maupun vaksin yang
dapat menyembuhkan manusia dari Virus HIV penyebab penyakit AIDS yang ada
hanyalah pencegahannya saj
B.
Saran
Selaku remaja, sudah saatnya kita
membuka wawasan tentang bahaya HIV/AIDS. Jangan lagi menganggap permasalahan
ini sebagai hal yang tabu untuk dibahas. Perlu kita ketahui bersama AIDS mudah
tertular, kebanyakan orang terinfeksi lewat transfusi darah yang sudah tercemar
HIV semisal penyuntikan obat, imunisasi, pemakaian alat tusuk yang menembus
kulit, misalnya alat tindik, tato dan alat facial wajah.
Selain itu, AIDS juga dapat menular
lewat hubungan seksual tanpa pengaman serta melalui air susu ibu. Untuk mencegah
tertular, jangan lupa selalu gunakan selalu jarum suntik yang steril,
menerapkan kewaspadaan mengenai seks aman (artinya : hubungan seks yang tidak
memungkinkan tercampurnya cairan kelamin, karena hal ini memungkinkan penularan
HIV). Perayaan Hari AIDS itu dilaksanakan
dengan tujuan menjadikan ‘cermin diri’ agar masyarakat luas menyadari atas
tindakan-tindakan atau prilaku-prilaku negatifnya. “Moment Hari AIDS ini
diperingati, bukan untuk menyuburkan kembali virus HIV tersebut, melainkan
meredam virus tersebut,” tegas dosen Ilmu Komunikasi di USU dan STIK-P
tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar